Rabu, 24 September 2014

Tujuh Hari tanpa BBM Subsidi di Akhir Tahun

UPAYA PT Pertamina untuk mengendalikan kuota konsumsi bahan bakar minyak tidak jebol dan tetap sesuai dengan yang dinyatakan dalam APBNP 2014 sebesar 46 juta kiloliter amat mungkin tidak tercapai. Itu terjadi setelah pemerintah meminta Pertamina mencabut pembatasan BBM bersubsidi yang sempat diterapkan beberapa waktu lalu.

Pertamina pun memprediksi BBM bersubsidi akan habis pada 24 Desember 2014. Itu berarti selama tujuh hari di penghujung 2014, BBM bersubsidi akan hilang dari peredaran di seluruh Tanah Air.

Senior Vice President of Fuel Marketing and Distribution of Pertamina Suhartoko memprediksi konsumsi BBM subsidi jenis premium akan habis pada 24 Desember. “Akan kelebihan kuota 521,3 ribu kiloliter,“ papar dia, kemarin.
Begitu juga untuk solar yang diprediksi jebol 1,07 juta kl.Solar bersubsidi diperkirakan malah akan habis pada 6 Desember. Pembengkakan kuota juga terjadi pada minyak tanah, yang diprediksi habis pada 22 Desember.

Secara keseluruhan, BBM bersubsidi diperkirakan jebol 1,62 juta kl, lebih besar daripada prediksi sebelum adanya kebijakan pengendalian yang sebesar 1,39 juta kl. Suhartoko menambahkan konsumsi BBM subsidi hingga akhir Agustus 30,88 juta kl.

Ia mengakui upaya pengendalian yang dilakukan pada pertengahan Agustus lalu justru berdampak pada panic buying di masyarakat sehingga malah membuat kelebihan kuota menggembung. “Semua orang ingin mengisi mobil mereka full tank.“

Meskipun kuota diprediksi jebol, hingga kini belum ada upaya apa pun dari pemerintah untuk menekannya.Menurut Suhartoko, pemerintah tidak akan menyalahi UU karena menyalurkan BBM subsidi melampaui kuota.“Solusinya, kuncian kuota di dalam undang-undang harus dibongkar. Kalau tidak, ya biarkan habis.“

Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan akan melanjutkan program pengendalian jenis BBM tertentu secara bertahap dengan membuat kebijakan baru.“Kebijakan baru itu berupa pelarangan menggunakan BBM subsidi bagi mobil pelat hitam, bus pariwisata, dan taksi premium.“

Anggota Komisi VII DPR Milton Pakpahan meminta masyarakat tidak panik. “Negara bertugas melindungi dan memberikan sebesar-besarnya untuk kebutuhan masyarakat.Suplai dan stok kita cukup kok.“ (Mus/X-3) Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com. Media Indonesia, 19/09/2014, halaman 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar